Menu

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI

Pencetus mobil Esemka minta dilibatkan dalam proyek mobnas

PT BESTPROFIT - Mobil yang digadang-gadang akan menjadi mobil nasional (mobnas), Esemka kembali ramai diperbincangkan. Foto salah satu mobil bergaya Sport Utility Vehicle (SUV) yang dinamai Garuda 1 sempat menggegerkan warganet belum lama ini.

Sebelumnya, akhir Desember 2017 lalu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono sempat mengungkapkan bahwa mobnas Esemka segera diproduksi dan diluncurkan pada pertengahan 2018 dengan harga terjangkau.

Munculnya informasi tersebut mendapatkan berbagai tanggapan. Perakit mobil Esemka pertama berharap dilibatkan dalam proyek Esemka Garuda yang diproduksi PT Adiperkasa Citra Lestari dan dikomandani Hendropriyono. BEST PROFIT

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan SMK Warga, Heru Raharjo sekaligus pionir perakit mobil Esemka berharap agar pihaknya dilibatkan dalam proyek mobnas tersebut.

"Harapannya kita tetap dilibatkan, karena akarnya mobil Esemka kan dari SMK. Berapa persen pun kita harus ikut andil, kalau tidak dilibatkan, SMK bisa semakin tertinggal jauh," kata Heru saat ditemui wartawan, Rabu (31/1).

Terkait keberadaan mobil Garuda 1, Heru enggan berkomentar banyak. Ia justru lebih banyak bercerita awal mula mobil Esemka diproduksi. Ia mengatakan, perakitan mobil Esemka sepenuhnya ditangani PT Adiperkasa Citra Lestari di Sambi, Boyolali.

Heru menerangkan, mobil Esemka hasil rakitan siswa SMK kali pertama muncul pada tahun 2008. Nama Esemka makin melejit ketika Joko Widodo yang kala itu masih menjabat sebagai Wali Kota Solo serta Wakil Wali Kota (Wawali) F.X Hadi Rudyatmo menjadikan mobil tersebut sebagai kendaraan dinasnya. Mobil yang memiliki mesin 1.500 cc dan transmisi manual 5 percepatan tersebut saat ini dijadikan monumen di SMK Warga.

"Sudah kita jadikan monumen di depan sekolah, daripada tidak terurus diparkiran," jelasnya. BESTPROFIT

Heru melanjutkan, mobil Esemka karya siswa SMK sudah diproduksi massal berupa Esemka Rajawali I dan Rajawali II. Jumlah mobil yang diproduksi pun sekitar 30 unit. Beberapa bahkan dibeli Menteri Pekerjaan Umum (PU) Joko Kirmanto era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Satu unit mobil Esemka Rajawali itu dibanderol Rp 160 juta.

"Sebenarnya peminatnya banyak, tapi terbentur masalah dana. Mulai tahun 2013 mobil Esemka Rajawali berhenti diproduksi," pungkas Heru.

Sumber: merdeka.com

Go Back

Comment