PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti ragu dengan jadwal kompetisi baru yang ditetapkan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). PT BESTPROFIT
BWF diketahui telah merilis jadwal terbaru turnamen bulutangkis Internasional kendati pandemi global virus corona COVID-19 belum berakhir. BEST PROFIT
Sebelumnya, kompetisi BWF sudah terhenti sejak 15 Maret atau setelah ajang All England 2020. Hal itu diakibatkan pandemi corona. BESTPROFIT
Dalam jadwal teranyar, kompetisi BWF bakal dibuka oleh turnamen Hyderabad Open 2020 yang akan berlangsung di India, pada 11-16 Agustus mendatang. PT BESTPROFIT FUTURES
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (22/1/2020). [Suara.com/Arief Apriadi]
"Kami harus lihat situasi dan kondisinya dulu. Kami harus rapat dengan pengurus terkait ini. Karena situasi belum normal," kata Susy Susanti saat dihubungi Suara.com, Selasa (26/5/2020). BPF
Menurut Susy, sikap PBSI hingga kini masih sama yakni mementingkan kesehatan atlet di samping terus memberikan atlet persiapan maksimal. PT BESTPROFIT FUTURES HEAD OFFICE
Pandemi COVID-19 yang belum selesai disebut Susy bakal membuat situasi menggelar pertandingan cukup rumit.
Semisal, lanjutnya, beberapa negara tuan rumah belum membuka akses kendati BWF telah mencantumkan tanggal kapan turnamen bisa diselenggarakan.
Pebulutangkis tunggal putra Jonatan Christie menjadi penentu kemenangan tim beregu putra Indonesia atas Filipina di babak perempat final Badminton Asia Team Championships (BATC), Jumat (14/2/2020). [Dok. PBSI]
"Kami harus lihat kesehatan atlet dulu, kesiapan atlet. Lalu kami harus lihat kondisi dan situasi dari negara penyelenggara," beber Susy.
"Kalau tidak salah Indonesia sekarang masih ditolak oleh 63 negara. WNI tak boleh masuk."
"Kami tidak tahu apakah ada dispensasi untuk atlet kalau memang pertandingan di negara itu tetap berjalan. Situasi belum normal, tapi (jadwal BWF) itu masih perkiraan," tambahnya.
Susy menegaskan PBSI tetap mempersiapkan atlet, mulai Juni 2020 mereka juga akan menggelar pemusatan latihan nasional (Pelatnas) dengan intensitas 100 persen.
Namun, terkait keikutsertaan Jonatan Christie dan kawan-kawan ke sebuah turnamen, PBSI akan melihat kondisi dan situasi terlebih dulu. Nantinya, akan ada skala prioritas untuk mengambil keputusan.
"Kami harus lihat skala prioritas juga, kebutuhan dan sebagainya. Situasinya, persiapan atlet itu sendiri bagaimana, dan negara penyelenggara seperti apa," tandasnya.
Sumber : suara.com