Menu

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI

Jika Jokowi "Head to Head" dengan Prabowo, Siapa Unggul?

 

Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Prabowo Subianto, di Jakarta, Jumat (17/10) [suara.com/Bowo Raharjo].
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Prabowo Subianto, di Jakarta, Jumat (17/10) 

Keunggulan ini tidak saja terekam dalam survei saat ini, tetapi juga pada survei Indo Barometer 27 Februari 2017.

 

     
 

Bestprofit - Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan dari hasil survei yang dilakukan menunjukkan tingkat elektabilitas Presiden Joko Widodo masih unggul dibandingkan dengan beberapa kandidat presiden.

"Dalam pertanyaan tertutup terhadap empat nama calon presiden, nama Presiden Joko Widodo unggul dengan tingkat elektabilitas sebesar 35,8 persen. Sementara Prabowo Subianto berada di bawahnya dengan dukungan sebesar 29,5 persen, lalu Anies Baswedan 1,5 persen, dan Agus Harymurti Yudhoyono 0,6 persen. Sisanya belum memutuskan," kata Qodari, dikutip dari Antara, Selasa (6/6/2017).

Qodari menjelaskan jika dibandingkan dengan temuan survei pada 27 Februari 2017, elektabilitas Joko Widodo naik dari 30,3 persen ke 35,8 persen (naik 5,5 persen). Prabowo Subianto naik dari 26,3 persen ke 29,5 persen (naik 3,2 persen).

Qodari mengatakan jika head to head antara Joko Widodo dan Prabowo, Joko Widodo tetap mengungguli dengan dukungan sebesar 36,3 persen. Sementara Prabowo Subianto 31,5 persen.

Keunggulan ini tidak saja terekam dalam survei saat ini, tetapi juga pada survei Indo Barometer 27 Februari 2017. Saat itu Jokowi sudah unggul dengan elektabilitas 32,4 persen dan Prabowo Subianto 30,9 persen.

"Dengan hasil survei seperti ini, setidaknya telah mengubah peta pilpres pada 2014, di mana Prabowo-Hatta saat itu unggul dengan perolehan suara sebesar 59,78 persen dan Jokowi-JK 40,22 persen," kata dia.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham mengatakan bahwa salah satu dari lima permasalahan penting di Jawa Barat yakni masalah infrakstruktur. Dalam skala nasional, hal itu sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi. Itulah yang membuat elektabilitas Jokowi saat ini unggul dibandingan Prabowo.

Qodari mengatakan ada lima permasalahan terpenting di tingkat provinsi menurut publik (pertanyaan terbuka) yang mencuat dalam survei yakni sulitnya lapangan pekerjaan (23,5 persen); mahalnya harga kebutuhan pokok (17,9 persen); kondisi jalan yang buruk (kurangnya perbaikan jalan) (12,9 persen); banyaknya warga yang miskin (11,3 persen); dan kemacetan (5,3 persen).

Ia lebih jauh mengatakan kemenangan Anis-Sandi pada pilkada DKI Jakarta ternyata tidak begitu pengaruh terhadap elektabilitas Prabowo di Jawa Barat.

Dulu diperkirakan kalau Anies Baswedan-Sandiaga Uno menang, maka elektabilitas Prabowo terdongkrak. Namun hasil survei mengatakan lain.

Survei Indo Barometer ini dilaksanakan di 27 kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat, pada 17-23 Mei 2017. Dengan jumlah responden 800 orang yang berumur 17 tahun atau yang sudah menikah. Margin of error 3,46 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Bestprofit

Go Back

Comment