Menu

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI

Fadli Zon Sindir Jokowi Lewat Kisah Petruk: Ngomong Salah, Pakai Baju Salah

Fadli Zon Sindir Jokowi Lewat Kisah Petruk: Ngomong Salah, Pakai Baju Salah

​BESTPROFITWakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyindir Presiden Joko Widodo atau Jokowi lewat kisah pewayangan Petruk Dadi Ratu. Fadli bercerita tentang tokoh petruk yang tak pantas menjadi raja.

Hal tersebut disampaikan Fadli Zon saat diskusi 'Jelang Pilpres Jokowi Blunder & Panik?' di kantor Sekretaris Nasional Prabowo-Sandi, Jalan Hos Cokroaminoto No 93, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).

"Saya ingin memulai dengan cerita Petruk Dadi Ratu, singkat itu dia menyaru jadi prabu kantong bolong, kemudian dia jadi raja, dia dapat wahyu keprabon, tapi ketika wahyu keprabonnya lepas dia kembali jadi petruk yang sesungguhnya," kata Fadli.

Fadli melanjutkan, saat Petruk kembali menjadi wujud semula, apa yang dilakukannya pasti salah. PT BESTPROFIT

"Ngomong salah, pakai baju salah, naik motor salah, marah pun salah, mau mengulang-mengulang kata bocor saja mikroponenya yang menendang mulut dia. Semuanya salah," ucapnya.

Artinya, kisah tersebut merupakan cerminan soal ketidakmampuan menjadi pemimpin lantaran sosok aslinya tidak cakap.

"Ketika dia dapat wahyu itu dia keliatan karena dia rebelion dia diangkat jadi raja sementara saja, tapi begitu wahyu itu hilang maka dia kembali, ya memang masalahnya kapasitas dan kapabilitas," tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Fadli Zon juga menyoroti pencitraan yang dilakukan Jokowi saat berkumpul keluarga di Istana Bogor dengan membawa banyak media. Sehingga foto-foto pencitraan tersebut viral. BEST PROFIT

"Gimik-gimik pencitraan menurut saya menghina intelektualitas kita, bahkan Mbok ya sutradaranya lebih bagus dalam rancang pencitraan, misalnya mau berikan pencitraan sebagai keluarga harmonis di kebun raya bogor, tapi wartawannya terlalu banyak harusnya kan wartawannya 2 atau 3 nanti di share ini sampe 100 orang," kata Fadli.

Menurutnya, Jokowi tidak lihai saat melakukan pencitraan. Dia membandingkan cara Jokowi dengan teknik operasi foto di Pilpres Amerika Serikat guna memberikan dampak tertentu.

Namun, kata Fadli, pencitraan yang dibangun Jokowi gagal sehingga menimbulkan pencitraan brutal lantaran tak mengerti tentang teori operasi foto tersebut.

"Harusnya gak boleh bocor kalau dalam teori photo operation di Pilpres Amerika itu memang ada teorinya, namanya photo ops," terang Fadli.

"Memang dia sengaja berikan pencitraan untuk dapatkan impact tertentu bahwa kita ini memang keluarga harmonis. Dibikin rapih, ini dibikin pencitraan brutal karena tidak mengerti teorinya," ujarnya.

Sumber: merdeka.com

Go Back

Comment